Pada hari valentine hal yang paling populer untuk memperingati hal tersebut adalah dengan memberi atau menerima cokelat dari pasangan terkasih.
Lalu, apakah anda tahu bagaimana sih awal mulanya mengapa kadonya itu identik dengan cokelat pada perayaan hari valentine?
Ya benar, memang sebenarnya ada latar belakang soal sains pada sebuah fenomena unik yang sudah menjelma menjadi bagian dari budaya populer seperti sekarang ini.
Memang banyak yang sudah mengklaim bahwa hal ini sudah dimulai dari budaya kuno bahwa, cokelat hitam itu diketahui dapat meningkatkan gairah dalam hal bercinta atau seperti afrodisiak alami.
Ya itu mungkin bisa saja benar, karena yang sudah kita ketahui bahwa biji kakao ini memiliki manfaat yang baik mulai dari kesehatan jantung, meningkatkan fungsi kognitif dan juga kaya akan nutrisinya.
Namun, para peneliti belum sepakat soal temuan bahwa cokelat sangat berperan sebagai afrodisiak. Pada dasarnya secara ilmiah, biji kakao ini mengandung dua zat yaitu tryptophan dan phenylethylamine, dua bahan kimia ini juga bisa mempengaruhi pusat dari otak yang berupa kesenangan dan penghargaan dari dalam pikiran manusia.
Dan para peneliti menyimpulkan bahwa besaran jumlah pada bahan kimia yang terkandung dalam biji kakao atau cokelat ini terlalu sedikit apabila bisa memiliki efek yang nyata untuk dapat meningkatkan gairah bercinta atau itu sebuah gairah seksual.